Rabu, 06 April 2016

Jenis Sapi Potong

Budidaya sapi potong sangat berpotensi besar untuk digalakkan di wilayah indonesia,mengingat kebutuhan akan konsumsi daging sapi yang semakin meningkat setiap tahunnya. dan untuk mencukupi kekurangan pasokan daging sapi pemerintah harus mengimpor dari luar negeri. maka dari itu dalam rangka memenuhi kuota daging sapi diperlukan upaya untuk memulai melakukan progam pemeliharaan dan penggemukan sapi potong di negeri sendiri guna mengurangi kuota import daging dan meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya.



Di berbagai wilayah di indonesia PT. NATURAL NUSANTARA telah bekerjasama dengan beberapa peternak penggemukan sapi potong dalam hal pemenuhan nutrisi, vitamin, protein dan mineral demi memperbaiki ekosistem peternakan dan mempercepat penggemukan sapi maupun ternak-ternak yang lain demi tercapainya pemenuhan pasokan daging dalam negeri. diantara produk nasa yang dipergunakan untuk penggemukan sapi dan ternak yang lain adalah VITERNA, POCNASA dan HORMONIK. dan 3 produk tersebut telah terbukti efektif untuk membantu penggemukan sapi.

Dalam artikel kali ini saya akan membahas tentang beberapa jenis sapi potong yang biasa di budidayakan oleh peternak sapi dan prospeknya sangat bagus untuk pemenuhan kebutuhan daging dalam negeri pada setiap tahunnya serta mampu meningkatkan taraf hidup para peternak sapi menjadi lebih baik.

BEBERAPA JENIS SAPI POTONG UNGGUL
Pada umumnya jenis sapi pedaging atau sapi potong adalah jenis sapi yang pelihara untuk diambil atau dimanfaatkan dagingnya. adapun ciri-ciri sapi pedaging ini adalah memiliki perawakan yang besar sehingga daging yang dihasilkan juga banyak. jenis sapi  yang sangat bagus untuk di budidayakan adalah sebagai berikut :

1. SAPI ANGUS


Sapi Angus merupakan jenis sapi pedaging unggul yang berasal dari negara inggris yang merupakan bagiandari daratan eropa. Dagingnya berkualitas bagus serta tidak banyak mengandung lemak itu adalah salah satu ciri khas sekaligus merupakan kelebihanyang dimiliki oleh SAPI ANGUS ini. sapi angus memeiliki perawakan tubuh yang sangat besar serta warna kulit hitam, sebagai ciri khas dari sapi ini. ciri khas yang lain dari sapi ini adalah sapi jenis ini tidak memiliki tanduk.

2. SAPI BEEFMASTER


Sapi Beefmaster merupakan hasil persilangan  antara sapi Brahman jantan dengan sapi Shorthorn betina atau juga sapi Hereford dari inggris. dengan perawakan tubuh yang besar serta memiliki punuk dan juga berbulu dengan warna coklat kemerahan, adalah ciri-ciri yang dimiliki sapi BEEFMASTER ini.

3. SAPI BRAHMAN


Sapi Brahman dari india adalah salah satu jenis sapi potong unggul yang banyak diternak di indonesia. Sapi ini memiliki ciri-ciri fisik yang dapat dikenali seperti berpunuk besar, memiliki gelambir di leher. umumnya sapi brahman ini memiliki warna bulu coklat, merah, abu-abu dan hitam.

4. SAPI CHAROLAIS


Sapi Charolais ini sapi yang berasal dari negara perancis, dan dikembangkan pertama kali di negara amerika serikat. sapi ini memiliki perawakan tubuh besar dan berbulu warna putih dan krem.

5. SAPI CHARBRAY


Sapi Charbray  adalah jenis sapi yang didapat dari persilangan antara sapi charolais dengan sapi brahman. sapi ini memiliki warna bulu adalah berwarna krem. serta memiliki punuk dan tanduk seperti brahman namun tanduk yang dimiliki hanya kecil.

6. SAPI DROUGHMASTER


Sapi droughmaster merupakan persilangan antara sapi shorton dari inggris dan sapi brahman dari india. sapi jenis ini banyak dikembangbiakkan di negara australia dan sapi ini memiliki ciri-ciri dengan perawakan tubuh yang besar dan mempunyai bulu coklat kemerahan diseluruh bagian tubuhnya sebagai ciri khas sapi ini.

7. SAPI BRANGUS


Sapi Brangus merupakan persilangan dari SAPI ANGUS dan SAPI BRAHMAN sehingga didapatlah keturunan sapi yang diberi nama SAPI BRANGUS. ciri yang membedakan antara sapi brangus dan sapi angus terletak pada tanduk kecil yang dimiliki oleh sapi brangus. sementara sapi angus tidak memiliki tanduk sama sekali di kepalanya, selebihnya ciri lainnya antara sapi brangus dan sapi angus mempunyai banyak kesamaan.

8. SAPI HEREFORD


Sapi Hereford adalah jenis sapi dari inggris yang memiliki tubuh kekar, panjang khas sapi dari eropa. sapi hereford memiliki corak warna tubuh yang khas terutama dari perut , kaki dan kepala sebagai ciri yang mudah untuk mengenali jenis sapi ini.

9. SAPI LIMOSIN ( LIMOUSIN )


Sapi Limosin adalah sapi yang berasal dari prancis yang bertanduk kecil dan melengkung, berbulu tebal berwarna merah dan bertubuh besar. sapi ini memiliki tingkat pertumbuhan diatas rata-rata sapi pedaging yang lain.

10. SAPI MURRAY GRAY


Sapi Murray gray berasal dari daerah murray di australia. sapi ini merupakan hasil persilangan antara sapi angus dengan sapi shorthorn dari inggris. perawakan tubuh sapi ini hampir mirip dengan sapi angus dengan warna buluke abu-abuan.

11. SAPI SHORTHORN


Sapi Shortorn berasal dari inggris, punggungnya lurus badan tidak begitu kekar, bertanduk kecil, memiliki corak bintik-bintik kecil serta berwarna putih dan merah.

12. SAPI SIMMENTAL


Sapi Simmental berasal dari negara Swiss, Eropa. perawakan tubuhnya kekar, mudah jinak. memiliki warna bulu coklat ditubuh dan samping leher, serta warna putih dibagian kepala dan bulu ditelapak kakinya.

13. SAPI ONGOLE


Sapi Ongole berasal dari India dan banyak dibudidayakan di Indonesia, memiliki gelambir di lehernya dan berukuran tubuh sedang dengan warna bulu putih, hitam.

14. SAPI PO ( PERANAKAN ONGOLE ) 


Sapi PO ( Peranakan Ongole ) adalah persilangan dari sapi ongole dengan sapi lokal jawa, Indonesia. memilikipunuk dan gelambir di lehernya yang mirip sapi ongole. dapat digunakan sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja. karena ukurannya yang tidak sebesar sapi ongole maka sapi POini harganya juga lebih terjangkau.

15. SAPI ACEH


Sapi aceh  erupakan persilangan antara sapi ongole dengan sapi lokal yang berupa sapi aceh. dimana sapi aceh ini memiliki ciri khas  yaitu seperti  warna bulu merah kecoklatan serta berpunuk kecil.

Demikian artikel tentang jenis-jenis sapi pedaging unggul yang dapat di budidayakan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di indonesia khususnya dan seluruh dunia pada umumnya. serta beberapa produk dari PT.NATURAL NUSANTARA untuk meningkatkan pertumbuhan penggemukan sapi. yang diantarnya adalah VITERNA,POCNASA dan HORMONIK. demikian semoga bermanfaat dan sebagai panduan untuk menjadi seorang peternak yang baik.

Sanitasi Kandang Sapi

Sanitasi adalah satu tindakan yang dilakukan untuk menjaga kesehatan ternak sapi melalui kebersihan. Dengan sanitasi yang baik dan benar, ternak sapi dapat terbebas dari penyakit yang disebabkan oleh : bakteri, virus ataupun parasit.
Beberapa tindakan sanitasi yang wajib dilakukan yaitu :
A. Selalu membersihkan peralatan yang telah digunakan dengan cara :
  • Menggunakan disinfektan seperti : creolin, Lysol, dll.
  • Menjemur langsung pada cahaya matahari.
  • Menggunakan air mendidih

B. Menjaga kebersihan kandang dengan cara :
  • Merancang ventilasi kandang agar aliran udara dapat berjalan dengan lancar.
  • Merancang bangunan kandang agar sinar matahari dapat masuk kedalam kandang.
  • Tidak membiarkan kotoran sapi menumpuk di kandang.
  • Segera membersihkan sisa-sisa pakan yang tercecer di lantai kandang.

C. Menjaga kebersihan areal diluar kandang, seperti membersihkan semak-semak, sampah peternakan, dll.



D.Menjaga kebersihan badan sapi , salah satunya dengan cara memandikan sapi. Badan sapi terutama pada bagian kulit, seringkali kotor akibat : kulit ari yang mengelupas atau debu/ lumpur yang melekat bersama dengan keringat dan lemak sapi. Kulit yang kotor ini dapat menyebabkan hal-hal yang merugikan yaitu :
  • Radang kulit.
  • Menyulitkan sapi untuk membuang zat yang merugikan melalui keringat.
  • Sapi kesulitan untuk mengatur suhu badannya.
  • Mengganggu kenyamanan sapi sehingga pertumbuhannya tidak maksimal.

E. Segera mengubur dalam-dalam atau membakar bangkai sapi yang mati akibat penyakit yang membahayakan .

F. Menjaga kebersihan petugas/ pekerja kandang, untuk menghindari penyebarluasan kuman dengan cara selalu membersihkan anggota badan dengan air hangat dan sabun ataupun disinfektan.

G. Menjaga kebersihan pakan dengan cara menghindari pemberian pakan yang tercemar oleh bahan-bahan yang membahayakan seperti :
  • Tanah ataupun lumpur kotor.
  • Hama ulat.
  • Jamur/cendawan.
  • Terkontaminasi logam seperti Besi (Fe), Seng (Zn), dll.
  • Racun alami pada pakan hijauan seperti daun koro, beberapa jenis daun ketela pohon, turi bunga merah, dll

Kandang sapi modern

Konstruksi Kandang Sapi Yang Ideal dan Kemiringan Lantai Kandang yang Benar

Hal-hal Yang Perlu diperhatikan dalam membuat dan membangun kandang Sapi Secara Tepat dan Benar

Salah satu persiapan penting sebelum memulai usaha pembudidayaan ternak sapi adalah perkandangan yang memenuhi syarat. Kandang sapi harus memiliki konstruksi yang membuat sapi merasa nyaman tinggal didalamnya sehingga pembuatan kandangnya juga harus mengikuti kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang benar sehingga mudah dalam pembersihan kandang, pemberian pakan dan minum juga mudah dalam "handling" atau menangani ternak sapi yang dipelihara.


Type Kandang. Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.

Pembuatan kandang untuk tujuan penggemukan (kereman) biasanya berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit. Namun, apabila kegiatan penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran kandang harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang lebih banyak.
Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit.

Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat. Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahanbahan lainnya.

Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5x2 m atau 2,5x2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8x2 m dan untuk anak sapi cukup 1,5x1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5 m dari tanah.

Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga dataran tinggi (>500 m).
Kandang untuk pemeliharaan sapi harus bersih dan tidak lembab. Pembuatan kandang harus memperhatikan beberapa persyaratan pokok yang meliputi konstruksi, letak, ukuran dan perlengkapan kandang.

Konstruksi dan letak kandang

Konstruksi kandang sapi seperti rumah kayu. Atap kandang berbentuk kuncup dan salah satu/kedua sisinya miring. Lantai kandang dibuat padat, lebih tinggi dari pada tanah sekelilingnya dan agak miring kearah selokan di luar kandang. Maksudnya adalah agar air yang tampak, termasuk kencing sapi mudah mengalir ke luar lantai kandang tetap kering.


Lantai kandang, tidak boleh licin agar ternak tidak terpelesat. bahan lantai bisa dari beton, papan kayu, atau tanah yang dipadatkan dengan dilapisi jerami kering agar urin mudah terserap. Lantai dibuat miring 2 - 5 %, kemiringan laantai tidak boleh terlalu miring. Jika lantai kandang terlalu miring menyebabkan sapi terpeleset dan cedera, selain itu beban bobot badan sapi akan tertumpu pada kaki belakang yang menyebabkan kuku dan kaki belakang bengkok.


Bahan konstruksi kandang adalah kayu gelondongan/papan yang berasal dari kayu yang kuat. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat, tetapi agak terbuka agar sirkulasi udara didalamnya lancar.

Termasuk dalam rangkaian penyediaan pakan sapi adalah air minum yang bersih. Air minum diberikan secara ad libitum, artinya harus tersedia dan tidak boleh kehabisan setiap saat. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang. Pembuatan kandang sapi dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah/ladang.

Ukuran Kandang

Sebelum membuat kandang sebaiknya diperhitungkan lebih dulu jumlah sapi yang akan dipelihara. Ukuran kandang untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5 x 2 m. Sedangkan untuk seekor sapi betina dewasa adalah 1,8 x 2 m dan untuk seekor anak sapi cukup 1,5x1 m.

Perlengkapan Kandang

Termasuk dalam perlengkapan kandang adalah tempat pakan dan minum, yang sebaiknya dibuat di luar kandang, tetapi masih dibawah atap. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak di injak-injak/tercampur kotoran. Tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi dari pada permukaan lantai. Dengan demikian kotoran dan air kencing tidak tercampur didalamnya.

Perlengkapan lain yang perlu disediakan adalah sapu, sikat, sekop, sabit, dan tempat untuk memandikan sapi. Semua peralatan tersebut adalah untuk membersihkan kandang agar sapi terhindar dari gangguan penyakit sekaligus bisa dipakai untuk memandikan sapi.

Kapasitas Kandang Ideal

Untuk pemeliharaan dengan sistem koloni atau sapi dilepas bebas dalam kandang ukuran tertentu maka untuk menentukan jumlah ideal dalam satu kandang adalah 4 meter persegi untuk 1 ekor sapi. Sebagai contoh kandang ukuran 10 m x 10 m berarti luasnya 100 meter persegi maka kapasitas ideal atau jumlah sapi ideal dalam kandang tersebut maksimal 25 ekor (25 x 4 m = 100 m). Secara umum jika populasi memang terlalu banyak akan membuat persaingan pakan antar sapi menjadi tidak sehat, tetapi kapasitas ini bisa berubah jika sapi yang dimasukkan atau yang dipelihara ukuran kecil-kecil misalnya bobot 200 - 250 kg maka kandang bisa diisi sampai 30 ekor tidak apa-apa.

Demikian sekilas panduan konstruksi kandang untuk para calon peternak sapi, semoga bermanfaat.

Kamis, 24 Maret 2016

Cara memilih bibit sapi potong yang baik. Pemilihan ternak sapi untuk di pelihara atau sebagai calon pengganti bibit, memerlukan  keterampilan  khusus,  terutama  untuk  melatih  pandangan  serta  penilaian  akurat. Keberhasilan pemilihan ternak sapi  yang akan di  pelihara  akan sangat  menentukan keberhasilan usaha ternak walaupun semua bangsa dan tipe sapi bisa di jadikan bibit pengganti, namun agar diperoleh sapi hasil yang baik  diperlukan bangsa dan tipe sapi tertentu yang laju pertumbuhannya cukup dan mutunyapun bagus serta mempunyai adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya. Sehubungan pemilihan calon bibit ternak perlu mengetahui kriteria pemilihan sapi  dan pengukuran  sapi, sebab  pada  saat  peternak  melakukan  pemilihan  diperlukan pengetahuan, pengalaman dan kecakapan yang cukup diantaranya adalah:
1.   Bangsa dan Sifat Genetik
Setiap  peternak  yang  akan  memelihara, membesarkan  ternak  untuk  dijadikan calon bibit pertama-tama harus memilih bangsa sapi yang paling disukai atau telah popular, baik jenis import maupun lokal. Kita telah mengetahui bahwa setiap bangsa sapi memiliki sifat genetik yang berbeda satu dengan yang lain, baik mengenai  daging  ataupun  kemampuan  dalam beradaptasi  terhadap  lingkungan sekitarnya dalam hal  beradaptasi  dengan lingkungan ini antara lain penyesuaian iklim dan  pakan,  berpangkal  dari  sifat  genetik  suatu  bangsa  sapi  yang  bisa diwariskan kepada keturunannya,  maka bangsa  sapi  tertentu harus  dipilih oleh setiap peternak sesuai dengan tujuan dan kondisi setempat, pemilihan ini memang cukup beralasan sebab peternak tidak akan mau menderita kerugian akibat faktor lingkungan  yang  tidak  menunjang.  Beberapa  jenis  bangsa  sapi  potong  yaitu  : Ongole,  Peranakan Ongole,  Brahman,  Limousine,  Simmental,  Angus,  Brangus, Bali, Madura, Chorolais dan Santa Gertrudis.
2.   Kesehatan
Bangsa sapi  baik sapi sebagai calon bibit ataupun sebagai penghasil daging  harus di pilih dari sapi yang benar-benar sehat. Untuk mengetahui kesehatan sapi secara  umum,  peternak bisa  memperhatikan keadaan tubuh,  sikap dan tingkah laku, pernapasan, denyut jantung, pencernaan dan pandangan sapi.
a.   Keadaan tubuh
1)   Sapi sehat, keadaan tubuh bulat berisi, kulit lemas.
2)   Tidak adanya eksternal  parasit  pada kulit  dan bulunya,  tidak ada tanda-tanda kerusakan dan kerontokan pada bulu (licin dan mengkilat).
3)   Selaput  lendir  dan  gusi  berwarna  merah  muda,  lebih  mudah  bergerak  bebas.
4)   Ujung hidung bersih, basah dan dingin.
5)   Kuku tidak terasa panas dan bengkak bila diraba.
6)   Suhu tubuh anak 39,5 C – 40 C.
b.   Sikap dan tingkah laku
1)   Sapi sehat tegap.
2)   Keempat  kaki  memperoleh titik berat sama.
3)   Sapi peka terhadap lingkungan (ada orang cepat bereaksi).
4)   Bila diberi pakan, mulut akan dipenuhi pakan.
5)   Cara minum panjang.
6)   Sapi yang terus menerus tiduran memberikan kesan bahwa sapi tersebut sakit atau mengalami kelelahan.
c.   Pernafasan
1)   Sapi  sehat  bernafas  dengan tenang dan teratur,  kecuali  ketakutan,  kerja  berat, udara panas dan sedang tiduran lebih cepat.
2)   Jumlah pernafasan : Anak  sapi 30/menit, Dewasa 10-30/menit.
d.   Pencernaan.
1)   Sapi sehat memamah biak dengan tenang sambil istirahat/ tiduran.
2)   Setiap gumpalan pakan di kunyah  60-70 kali.
3)   Sapi sehat nafsu makan dan minum cukup besar.
4)   Pembuangan kotoran dan kencing berjalan lancar
5)   Bila gangguan pencernaan, gerak perut besar berhenti atau cepat sekali.
6)   Proses memamah biak berhenti.
e.   Pandangan mata.
1)   Sapi sehat pandangan mata cerah dan tajam.
2)   Sapi sakit pandangan mata sayu.
3.   Seleksi calon bibit berdasarkan pengamatan/ penampilan fisik.
Bentuk atau ciri luar sapi berkorelasi positif terhadap faktor genetik seperti laju pertumbuhan, mutu dan hasil akhir (daging). Bentuk atau ciri sapi potong  yang baik, sebagai berikut :
a. Ukuran badan panjang dan dalam, rusuk tumbuh panjang yang memungkinkan sapi mampu menampung jumlah